Bireuen - Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, bersama Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar Muda meninjau langsung progres pembangunan Jembatan Bailey Kuta Blang di Kabupaten Bireuen, Jumat, 26 Desember 2025. Peninjauan dilakukan setelah rombongan mengikuti peringatan tsunami di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, sebelum bertolak menggunakan helikopter ke Aceh Utara dan Bireuen.
Jembatan Bailey tersebut dibangun sebagai penghubung sementara jalur nasional Banda Aceh–Medan yang sempat terputus akibat banjir bandang beberapa waktu lalu. Jembatan utama Kuta Blang sebelumnya ambruk akibat derasnya arus sungai, menyebabkan terganggunya mobilitas masyarakat serta distribusi logistik antara Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara.
Dalam peninjauan di lapangan, Wagub Aceh menyampaikan bahwa pembangunan jembatan darurat tersebut hampir rampung dan segera dapat difungsikan.
“Alhamdulillah, hari ini progresnya sudah mencapai 98 persen. Tinggal penyelesaian pemasangan lantai jembatan. Setelah itu akan dilakukan uji coba muatan. Insya Allah malam ini sudah bisa dilewati, dan besok pagi dipastikan lalu lintas sudah kembali lancar,” ujar H. Fadhlullah.
Ia menjelaskan, Jembatan Bailey Kuta Blang dirancang mampu menampung beban maksimal hingga 30 ton, dengan batas tinggi kendaraan maksimal empat meter. Dengan spesifikasi tersebut, jembatan diharapkan dapat melayani kendaraan logistik dan kendaraan masyarakat secara aman.
Wagub Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada TNI, Polri, serta jajaran Kementerian PU dan Pemerintah Aceh yang telah bekerja siang dan malam dalam percepatan pembangunan jembatan darurat tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri serta Kementerian PU yang telah membantu Pemerintah Aceh menyelesaikan pembangunan jembatan ini. Pemerintah Aceh, dengan dukungan pemerintah pusat, terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama warga yang terdampak bencana alam,” katanya.
Pembangunan Jembatan Bailey Kuta Blang menjadi bagian dari upaya percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana banjir bandang di wilayah tengah dan timur Aceh. Dengan segera difungsikannya jembatan ini, diharapkan aktivitas ekonomi, pelayanan publik, serta distribusi bantuan kemanusiaan dapat kembali berjalan normal. []